Friday, August 10, 2007

hidup..ape makna hidup yg sebenar??




Imam Ghazali Bertanya 6 soalan

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya, pertama, "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini? " .Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "Mati" . Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Ali Imran 185) Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua. "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?" . Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah masa lalu. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama. Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?" .Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "Nafsu" (Al A'Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka. Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?" .Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban sampean benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang,gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya. Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?" .Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan Solat. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan solat. Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?" .Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang. Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "lidah manusia" . Karena melalui lidah, Manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Tuesday, August 7, 2007

Ujian itu indah maknanya..

"Ujian adalah tarbiah dari Allah..." terngiang ngiang lirik lagu raihan yg bertajuk KEHIDUPAN.. ya.. hidup itu memang ujian.. seandainya hidup itu tiada ujian.. ia kosong semata mata.. tiada makna dalam kalam hidup.. Kita asyik menghendakkan kebahagiaan yang kita rasakan bahagia.. sedangkan erti bahagia yang sebenar ialah apabila berada dalam perhatian Allah lebih dari orang lain.. Bila Allah memandang kita dan kenal..ya.. inilah hambanya yang bernama sipulan binti sipulan.. semoga kita semua diberi ujian untuk menambah keimanan dalam diri.. kerana 'al-imanu yazidu wayanqus'.. iman seseorang itu meningkat dan menurun tidak pernah tetap hatta ia seorang muazzin dan tok imam sekalipun.. berdoalah semoga kita ini berada dalam golongan yang sentiasa dilindungi Allah dari bala' yang terlalu dasyat sehingga terlupa dan tidak yakin dengan Allah.. Ya.. pengalaman amat mendewasakan..walaupun saat saat kekecawaan berlaku dan kita menjadi blur,bengong atau apa saja istilah yang boleh menggambarkan keadaan yang tidak sempurna itu.. itu tetap menjadi sebahagian dari pengalaman yang mengajar erti hidup.. itu kelebihan orang yang menerima ujian.. setiap pengalaman itu adalah ilmu..ilmu untuk hidup..
Firman Allah: "Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab (LAUH MAHFUZ) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikannya kepadamu..."(Surah Al-Hadid: ayat 22-23)

Friday, August 3, 2007

Sahabat..Kawan dan Teman..

Selamat Tinggal BUYAT...

Minggu terakhir bulan Julai, saya rasa terpanggil untuk singgah di kaunter Pergerakan Perkhidmatan Masyarakat USM untuk melihat adik-adik penggerak minggu mencari ahli.. Sesudah sampai di kaunter adik-adik PPMUSM terus tersangkut hampir 3 jam..Adik-adik PPm telah membuat tayangan di kaunter tentang satu daerah atau kawasan tempat tinggal segolongan penduduk di Indonesia yang bernama BUYAT..
Seperti yang kita selalu lihat dan ingat jika disebut kawasan persisiran pantai,sudah pasti apa yang terbayang di mata dan tersa di hati adalah keindahan persisir pantai dengan udara yang segar bukan? Tapi malang sekali untuk penduduk BUYAT,Indonesia. Dahulunya memang indah tapi dikatakan kerajaan Indonesia telah meluluskan perusahaan perlombongan emas dikawasan itu dan akibat dari perlombongan itu setelah hampir berpuluh tahun itu sama seperti kesan kejadian Nagasaki-Hiroshima..seolah-olah penyakit Minamata di Jepun berulang kembali di Indonesia.
Saya masih tidak dapat melupakan temubual dengan masyarakat kampung BUYAT yang saya lihat waktu itu. Masih terbayang ikan ikan dilaut yang disiang itu mengeluar lendir yang berwarna hitam penuh dengan bahan kimia toksik hasil perlombongan..Tanpa sedar,penduduk BUYAT ini telah berpuluh tahun menjadikan ikan ini makanan utama..Kesannya, sama seperti penyakit minamata, kebanyakan bayi kecilyang lahir mampu hidup setakat 5 bulan pertama.. Kemudian meninggalkan dunia yang belum sempat dia lihat dengan matanya dengan sepenuh hatimnya..Belum sempat dia pijak bumi ini..Ada pula bayi bayi ini yang mengalami pendarahan di kemaluan dan menangis air mata darah..seolah olah pepatah 'menangis airmata darah' menjadi kenyataan..itulah kesan bahan kimia yang menyebulungi hidup penduduk BUYAT.
Masih saya ingat tangisan mereka semasa temuramah, semasa mereka memutuskan untuk berpindah dari kawasan itu,hasil kesepakatan penduduk,2/3 dari mereka memutuskan untuk keluar dari belenggu lombong emas itu setelah usaha yang lain tidak dilayan oleh semua pihak atasan..Ketika melihat tangisan mereka sewaktu berpindah dan membakar kesemua rumah yang ditinggalkan, tiba-tiba terfikir, seandainya terjadi pada diri kita, kampung kita, negara kita keadaan seperti itu, apa yang kita mampu buat seandainya kita hanya golongan bawahan yang hanya bersuara pipit bukan helang? Sedih melihat saudara seagama ditindas begitu.. Tiada pembelaan,tiada pampasan, tiada apa-apa yang boleh membuang kesan toksik dalam badan setiap dari penduduk buyat..yang akhirnya sudah tidak berketurunan..
Bersyukurlah, di sini,di Tanah Malayu ini kita semua masih boleh bersuara membela nasib rakyat,dan janganlah kita leka dengan apa yang kita ada kerana kita masih di ikat dengan kuasa kuasa luar.Kita Malaysia ibarat seketul daging yang sedang diperhatikan oleh harimau dan singa yang sangat lapar,memandang dengan penuh makna, mencari masa untuk dikunyah sehingga lumat..Ya Aziz,Ya Jabbar,Ya Rahim...Alhamdulillah segala puji bagi Allah..Yang menciptakan segala sesuatu..