Friday, August 10, 2007

hidup..ape makna hidup yg sebenar??




Imam Ghazali Bertanya 6 soalan

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya, pertama, "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini? " .Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "Mati" . Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Ali Imran 185) Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua. "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?" . Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah masa lalu. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama. Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?" .Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "Nafsu" (Al A'Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka. Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?" .Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban sampean benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang,gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya. Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?" .Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan Solat. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan solat. Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?" .Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang. Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "lidah manusia" . Karena melalui lidah, Manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Tuesday, August 7, 2007

Ujian itu indah maknanya..

"Ujian adalah tarbiah dari Allah..." terngiang ngiang lirik lagu raihan yg bertajuk KEHIDUPAN.. ya.. hidup itu memang ujian.. seandainya hidup itu tiada ujian.. ia kosong semata mata.. tiada makna dalam kalam hidup.. Kita asyik menghendakkan kebahagiaan yang kita rasakan bahagia.. sedangkan erti bahagia yang sebenar ialah apabila berada dalam perhatian Allah lebih dari orang lain.. Bila Allah memandang kita dan kenal..ya.. inilah hambanya yang bernama sipulan binti sipulan.. semoga kita semua diberi ujian untuk menambah keimanan dalam diri.. kerana 'al-imanu yazidu wayanqus'.. iman seseorang itu meningkat dan menurun tidak pernah tetap hatta ia seorang muazzin dan tok imam sekalipun.. berdoalah semoga kita ini berada dalam golongan yang sentiasa dilindungi Allah dari bala' yang terlalu dasyat sehingga terlupa dan tidak yakin dengan Allah.. Ya.. pengalaman amat mendewasakan..walaupun saat saat kekecawaan berlaku dan kita menjadi blur,bengong atau apa saja istilah yang boleh menggambarkan keadaan yang tidak sempurna itu.. itu tetap menjadi sebahagian dari pengalaman yang mengajar erti hidup.. itu kelebihan orang yang menerima ujian.. setiap pengalaman itu adalah ilmu..ilmu untuk hidup..
Firman Allah: "Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab (LAUH MAHFUZ) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikannya kepadamu..."(Surah Al-Hadid: ayat 22-23)

Friday, August 3, 2007

Sahabat..Kawan dan Teman..

Selamat Tinggal BUYAT...

Minggu terakhir bulan Julai, saya rasa terpanggil untuk singgah di kaunter Pergerakan Perkhidmatan Masyarakat USM untuk melihat adik-adik penggerak minggu mencari ahli.. Sesudah sampai di kaunter adik-adik PPMUSM terus tersangkut hampir 3 jam..Adik-adik PPm telah membuat tayangan di kaunter tentang satu daerah atau kawasan tempat tinggal segolongan penduduk di Indonesia yang bernama BUYAT..
Seperti yang kita selalu lihat dan ingat jika disebut kawasan persisiran pantai,sudah pasti apa yang terbayang di mata dan tersa di hati adalah keindahan persisir pantai dengan udara yang segar bukan? Tapi malang sekali untuk penduduk BUYAT,Indonesia. Dahulunya memang indah tapi dikatakan kerajaan Indonesia telah meluluskan perusahaan perlombongan emas dikawasan itu dan akibat dari perlombongan itu setelah hampir berpuluh tahun itu sama seperti kesan kejadian Nagasaki-Hiroshima..seolah-olah penyakit Minamata di Jepun berulang kembali di Indonesia.
Saya masih tidak dapat melupakan temubual dengan masyarakat kampung BUYAT yang saya lihat waktu itu. Masih terbayang ikan ikan dilaut yang disiang itu mengeluar lendir yang berwarna hitam penuh dengan bahan kimia toksik hasil perlombongan..Tanpa sedar,penduduk BUYAT ini telah berpuluh tahun menjadikan ikan ini makanan utama..Kesannya, sama seperti penyakit minamata, kebanyakan bayi kecilyang lahir mampu hidup setakat 5 bulan pertama.. Kemudian meninggalkan dunia yang belum sempat dia lihat dengan matanya dengan sepenuh hatimnya..Belum sempat dia pijak bumi ini..Ada pula bayi bayi ini yang mengalami pendarahan di kemaluan dan menangis air mata darah..seolah olah pepatah 'menangis airmata darah' menjadi kenyataan..itulah kesan bahan kimia yang menyebulungi hidup penduduk BUYAT.
Masih saya ingat tangisan mereka semasa temuramah, semasa mereka memutuskan untuk berpindah dari kawasan itu,hasil kesepakatan penduduk,2/3 dari mereka memutuskan untuk keluar dari belenggu lombong emas itu setelah usaha yang lain tidak dilayan oleh semua pihak atasan..Ketika melihat tangisan mereka sewaktu berpindah dan membakar kesemua rumah yang ditinggalkan, tiba-tiba terfikir, seandainya terjadi pada diri kita, kampung kita, negara kita keadaan seperti itu, apa yang kita mampu buat seandainya kita hanya golongan bawahan yang hanya bersuara pipit bukan helang? Sedih melihat saudara seagama ditindas begitu.. Tiada pembelaan,tiada pampasan, tiada apa-apa yang boleh membuang kesan toksik dalam badan setiap dari penduduk buyat..yang akhirnya sudah tidak berketurunan..
Bersyukurlah, di sini,di Tanah Malayu ini kita semua masih boleh bersuara membela nasib rakyat,dan janganlah kita leka dengan apa yang kita ada kerana kita masih di ikat dengan kuasa kuasa luar.Kita Malaysia ibarat seketul daging yang sedang diperhatikan oleh harimau dan singa yang sangat lapar,memandang dengan penuh makna, mencari masa untuk dikunyah sehingga lumat..Ya Aziz,Ya Jabbar,Ya Rahim...Alhamdulillah segala puji bagi Allah..Yang menciptakan segala sesuatu..

Saturday, July 14, 2007

Firman Allah SWT Ertinya:
“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan bagi manusia, kamu menyuruh kepada makruf dan mencegah kemungkaran dan kamu beriman kepada Allah” (Ali-Imran: 110)
Assalamualaikum adik-adik dan sahabat sekalian..Hari hari berlalu dan setiap hari kita melangkah dan terus melangkah menuju akhirat..tapi dalam langkah kita itu kadang kadang kita hampir tersasar, namun Allah tidak kan biarkan kita terus tersasar kerana dia tahu apa yang kita perlukan.. Semoga dengan apa yang tertulis pada helaian yang mungkin nampak membosankan untuk dibaca dapat membantu kita menangani hari yang mendatang dengan cara yang lebih baik dan tidak mengulangi kesilapan yang sama dari dulu hingga sekarang.. Pernahkah adik-adik dengar tentang cahaya wajah? Perhatikan wajah orang. Duduk dengan dia berhadapan, anda akan rasai, bercahayakah dia ataupun suram? Cahaya wajah itu ada yang kuat dan ada yang lemah. Ada pula yang dahulunya bercahaya, kemudian beransur suram. Ada yang sampai hilang cahaya itu.
Cahaya wajah itu seperti kuasa elektrik, dapat memancar dan mengejutkan kita yang duduk berhadapan dengan dia, sehingga kita kena gelombang daripada cahaya sinar wajah orang itu. Kadang-kadang cahaya itu menembus ke dalam sanubari kita lebih dalam daripada pengaruh sinar X sekalipun. Hanya dua jenis orang sahaja yang mempunyai cahaya istimewa itu. Pertama orang soleh yang kuat perhubungannya dengan Allah dan kedua seorang yang berpangkat yang kuat hubungannya dengan kuasa. Yang pertama mendapat cahaya dari langit dan yang kedua mendapat cahaya dari bumi. Kalau perhubungan di antara yang diberi cahaya putus dengan yang memberikan, baik sinar dari langit mahupun sinar dari bumi, orang itu tidak bersinar lagi(Hamka,Pandangan Hidup Muslim). Oleh itu adikku sayang, kita semua harus belajar bagaimana caranya untuk mendapat cahaya wajah yang boleh menyinari hidup orang lain..Jawapannya ada dalam diri kita semua..(^^,)/

Saudaraku, di dalam kita berpersatuan dan berurusan dengan banyak pihak, kebijaksanaan emosi sangat penting. Bagaimana cara mengajar emosi? Pemimpin berkarisma ialah mereka yang mempunyai kebijaksanaan emosi dalam mengawal diri mereka sebelum mengawal orang lain. Bagaimana pula tabiat orang bijak yang gagal? Masalah sikap seperti memenuhi masa dengan bergayut di telefon, tidur lewat, ponteng kelas, dan lain-lain ialah penentu bagi orang yang mampu berfikir beza baik dan buruk tetapi gagal dalam memilih antara yang baik dan yang buruk.Dan kita harus ingat pemimpin yang berkarisma adalah tuan kepada emosinya sendiri.Di sini ada beberapa tips dalam membina kebijaksanaan emosi:
-Sahabat karibnya adalah AlQuran
-Amalkan selawat ke atas Nabi
-Apabila anda marah cuba tidak berkata dan melakukan apa-apa.
-Jika anda marah salurkan tenaga anda itu kepada perkara yang berhasil
-Luahkan perasaan anda dengan cara yang kreatif

Pernah tak kita adik-adikku sayang dengar dalam hidup ini tidak ada kegagalan, hanya kekalahan sementara. Kita faham tiada kehidupan tanpa risiko bukan? Tetapi apabila tujuan hidup anda jelas, tiada sesuatu yang mampu menghalang mahupun risiko (Elie Wiesel). Cuma perlu diingat berdoalah, semoga perancangan kita selari dengan perancangan Allah.

Di sini ada sebuah cerita tentang senyuman Hamka, untuk kita kongsi bersama. Sepanjang hayatnya beliau selalu berkata, ‘Apabila kita lahir, kita menangis orang lain bergembira. Apabila kita mati kita bergembira dan orang lain menangis’.Hamka atau nama sebenarnya Haji Abdul Malik Karim Amrullah ialah tokoh agama yang banyak menyumbang kepada perkembangan Islam di nusantara dengan penulisan novel cinta romannya, buku agama dan lain lain. Beliau meninggal kerana sakit jantung dan masuk ke ICU beberapa hari sebelum menghembuskan nafas terakhir. Semasa sedang dikafankan orang ramai terkejut kerana melihat jenazah Hamka. “Lihat, wajah jenazah bapak Hamka berseri-seri dan dia tersenyum.”Mungkin Hamka bergembira atas rahmat daripada ilmu yang dia ajar selama ini jadi bekalnya di alam kubur. Jangan sebutlah semua menerangi kuburnya sebagaimana banyaknya buku itu mengubati jiwa manusia yang hendak membunuh diri dan lain-lain. Beliau bantu menarik mereka dari pintu neraka dan buku itu mengajar orang sampai kenal pada Tuhannya dan ilmunya terus memberikan manfaat kerana menggantikan tuannya dalam bentuk penulisan terus mengajar manusia mengenal Tuhan. Sabda Rasulullah, ‘apabila mati seorang anak adam akan terputus semua kecuali tiga.sedekah jariahnya, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang soleh.’Mesti adik-adik tertanya tanya apa kaitan cerita Hamka ni?Enggak ada apa sih..Cumanya,wajah ada kaitan dengan hati,apa yang terpancar di wajah dikatakan lahir dari hati..Mungkin adik-adik pernah dengar, dalam tubuh manusia ini ada seketul daging andai bersih ini bersihlah selurung anggotanya, andai busuk daging ini maka busuklah seluruhnya, daging itu ialah hati..Jadi apa yang perlu kita buat ye?Masing-masing ada jawapannya bukan?(^^,)/

Dalam pembentukan organisasi, Tuckman’s seorang pengkaji yang pakar dalam bidang pengurusan, perlakuan organisasi telah mengenal pasti beberapa peringkat yang berlaku pada individu di dalam proses membentuk sesebuah organisasi atau bahasa kampungnya ‘pembentukan kumpulan’ dan bagi kita yang berada di sini mungkin biasa mendengar barisan pimpinan pergerakan perkhidmatan masyarakat USM. (^^,)/ Untuk pengetahuan semua Teori yang diperkenalkan oleh Tuckman ialah Teori Tuckman 5 peringkat:

1.)‘Forming’ 2.) ‘storming’ 3.)‘norming’ 4.)‘performing’ 5.)‘adjourning’

Forming-peringkat semua yang terpilih membentuk organisasi akan tertanya tanya “why are we here?How do I fit in?”

Storming-peringkat inilah masa untuk diuji dan semua yang terlibat akat tertanya tanya “What’s my role here?Why are we fighting over who is in charge & who does what?”

Norming-peringkat yang sepatutnya sudah ada perasaan ‘kekitaan’ atau perasaan sebagai sebuah kumpulan dan sudah dapat menjalankan tugas dengan baik dan yang terlibat akan tertanya tanya “What do the others expect me to do?Can we agree on roles & work as a team?”

Performing-peringkat pemfokusan terhadap menyelesaikan masalah yang timbul dalam semua tugas dan sepatutnya semua yang terlibat wajib terfikir “How can I best perform my role?Can we do the job properly?”

Adjourning-peringkat tugas sudah selesai dan ini masanya untuk berpindah ke tahap lain dan soalan yang perlu ada “What’s next?”

Ini adalah teori Tuckman dan memang menepati apa yang difirmankan oleh Allah didalam Al-Quran surah AsSaff(61) ayat 1 hingga 5.

Dalam perlakuan organisasi juga ada menyatakan tentang norma-norma tugas dan peranan. Apakah yang dimaksudkan dengan peranan? Boleh jawab? (^^,)/ Peranan ialah kelakuan yang dijangkakan sepatutnya berlaku bagi sesuatu tugas yang diberi. Tetapi terdapat banyak situasi yang boleh menekan sesuatu tugas menjadi sesuatu yang tidak diingini antaranya:

Role overload- jangkaan melebihi kemampuan individu. Tugas yang diberi melebihi kemampuan individu
Role conflict- konflik antara semua individu yang terlibat
Contoh: Di syarikat LEVIS, semua bergaduh sebab semua bergantung pada bahagian permulaan penjahitan.Jika individu pemula lambat semua yang kemudian akan turut lambat(Konflik dalaman)
Role ambiguity- tidak tahu dan faham tugas atau dalam erti kata lain tugas tidak jelas

Apakah yang dimaksudkan dengan ‘Team’ ek?
Team ialah suatu kumpulan dengan kemahiran yang saling melengkapi. Mereka semua mempunyai tanggungjawab yang besar untuk sama-sama mencapai tujuan, matlamat dan pendekatan. Untuk membentuk pasukan kerja yang cekap memerlukan toleransi, latihan dan ‘trial n error learning’ dan di sini ialah tahap ujian untuk semua.Faham bukan?(^^,)/ Untuk membentuk pasukan kerja yang cekap juga memerlukan kerjasama, kepercayaan, dan semangat ‘kekitaan’ dalam diri setiap individu dan ingin ditekankan perasaan ‘keakuan’ wajib dijauhi..tak tahu perasaan keakuan tu apa? Meh nak jawab..Keakuan tu maksudnya sifat tidak memikirkan tentang individu didalam kumpulan.Kadang-kadang perkara sebegini pasti terjadi apabila masing-masing sibuk dengan hal masing-masing..Jadi,adik-adik faham apa yang kena buat bukan? (^^,)/ Rasa takut sekarang? Jangan takut..Ingatlah hidup itu kan ujian..Kalau hidup tak ada ujian maksudnya Allah tidak ingat kita bukan? Bergembiralah..Bersenang hatilah..Sebab ujian itu ialah rahmat daripada Allah..Cuma kita perlu bersedia menghadapi suasana ketika kita dalam keadaan tak bersedia..tak faham ayat tuh?Tanya orang lain faham atau tidak..ye..(^^,)/Disini ada satu sajak dari seorang sahabat. Hayatilah..Untuk diri sendiri dan semua, semoga kita tidak mengulangi kesilapan berulang kali.. Semoga semua dimudahkan Allah..

Kenapa bersedih ?

Kita mulakan cerita kita dengan dentuman bunyi guruh, paluan petir, air hujan yang lebat dan gelap malam..
Di sini ada cerita tentang seorang bayi yang baru lahir bersama jeritan tangisan..Sakitkah bayi itu?Terkejutkah dia?Atau mungkin sejuk?
Tak lama kemudian bayi itu tidur…Hari hari yang mendatang bagi seorang bayi itu di penuhi tangisan, nak berak menangis,.. dah berak menangis,.. lapar menangis.., sejuk menangis.., di gigit nyamuk menangis.. boringpun menangis, dan terus menangis..
Kemudian bayi itu membesar menjadi kanak kanak dan budak budak..Kanak-kanak yang menangis bila di ejek rakan sebaya..
Budak-budak yang menangis bila di marah orang dewasa..Kanak-kanak yang menangis bila rasa tak selesa..
Budak-budak yang menangis bila serba tak kena..Dalam gelap bilik tidur.. sebelum terlena, si anak kecil ini menangis..
Menangis kerana apa?Mungkin..Kerana tak dapat kasih sayang dari ibu bapa..Kerana terpinggir akibat di pilih kasih dalam layanan dengan adik beradik yang lainKerana cikgu kat sekolah tak peduli..
Kerana kawan kawan sering menghina..Kerana lahir sebagai anak seorang miskinKerana lahir sebagai seorang anak yatim..Menjelang remaja..
Masih di kamar gelap itu..Air mata terus tumpah kerana kecewa dalam cintaTertekan dalam silibus mata pelajaran..
Menangis kerana rupa paras..Rasa diri tersisih yang amat…Masuki alam pekerjaan..Sebelum tidur, ada air mata yang berlinangan..
Menahan sebak bila di marah bos..Kawan sekerja pulak pakat-pakat tabur pasir dalam periuk nasi..Risau yang amat tentang masa depan..
VSS datang menambahkan sebak di dada..Rungsing dengan keperluan dunia yang membebankan..
Di pintu gerbang perkahwinan, di kamar yang sepatutnya duduk berdua, tapi dia menangis keseorangan menyembam bantal..jiwa terus menangis kerana mendapat pasangan yang salah..
Itupun setelah lama mencari pasanganItupun setelah lama mencipta angan-angan..Pasangan derhaka membuatkan hidup di bayangi neraka..
Anak anak derhaka meyiksakan hari tua..Nun di sebelah rumah, jiran dan masyarat sibuk mengata, mengumpat dan menfitnah..Air mata terus tumpah..Tapi sayang bukan di atas sejadah..
Sebaliknya di atas kain kapan dan batu nisan..Ingin tidur buat selama-lamanya..Saat akhir menghebus nafas, air mata mencurah bak tempayan pecah..Hujan yang lebat..malam yang gelap..Menjadilah mayat seorang manusia yang sedih itu..
Di celah anak mata mayat itu, ada air mata kering di pipi..Dan akhirnya.., di dalam kubur ini, tiada tidur lagi!!
Air mata masih mengalir menanggung azab kubur..Tiada tidur lagi.., air mata darah mencurah curah di seluruh padang mahsyar..Tiada tidur lagi…
Dan dalam Neraka, biarpun air mata nanah sekalipun.., untuk apa lagi korang menangis???

Saturday, March 24, 2007

semalam, hari ini dan esok...


Semalam..aku terkapai kapai mencari sebutir permata yang hilang ntah kemana..
hari ini..aku teruskan pencarian..permata itu masih tersembunyi..ntah bila akan kutemui..
Esok..mungkinkah akan kutemui permata itu??
Adakah ia mutiara hati yang dicari..Hanya Engkau Ya Allah yang Maha Mengetahui..

Ada yang menulis kerana kecewa..bingkisan mereka itu halus..tetapi tulisan mereka penuh dengan kedukaan..
Ada yang menulis kerana dendam..bingkisan mereka itu juga halus..tetapi tulisan mereka penuh dengan kebencian..
Tulislah kerana Islam..insyaAllah bingkisan itu halus dan penuh dengan makna..

Friday, March 23, 2007

Artikel pertama

Imam Hassan Al Banna pernah berpesan “Kita tidak akan di tanya kenapa kita tidak berjaya tetapi hakikatnya kita akan ditanya kenapa kita tidak berusaha.”Berdasarkan pesanan Imam Hassan Al Banna ingin saya mengajak masyarakat khususnya pembaca majalah i merujuk kembali kepada surat surat pilihan keluaran bulan September 2005. Membangunkan umat dan Negara,islam hadhari pemangkin integrasi nasional serta perang saraf serta impaknya pada umat islam.
Tanpa kita sedar sebenarnya ketiga tiga tajuk itu menjurus kepada satu arah tuju yang sama.Bagaimana kita Malaysia dapat membangunkan umat dan Negara?Bagaimana dengan perang saraf dan impaknya? Bagaimana kita dapat membuktikan Islam Hadhari boleh memangkinkan integrasi nasional?Sebenarnya semuanya berbalik pada pesanan Imam Hassan Al Banna itu tadi. Selagi masyarakat Islam masih ada yang teraniaya, selagi masih ada,remaja islam yang derhaka kepada ibu bapa, selagi masih ada yang sanggup memutuskan hubungan kekeluargaan, selagi ada penzinaan,selagi masih ramai yang sombong dengan harta dunia, selagi masih ramai yang tidak takut pada Allah maka semua yang diperbincangkan sebenarnya tidak kelihatan keberhasilannya.
Untuk meleraikan segala masalah masalah sebegini sebenarnya ia berbalik kepada satu punca asal yang harus di beri perhatian iaitu remaja atau anak anak islam.Bermula dari bawahlah kita semua harus mencari bagaimana untuk kita hasilkan generasi anak anak islam yang boleh dan mahu meneladani tokoh tokoh kesarjanaan islam dahulu,yang sentiasa berfikir dan melakukan perkara perkara yang boleh menaikkan martabat islam.Ini sebenarnya berkait rapat dengan perang saraf yang diperkatakan dimana remaja islam kita disogok dengan hiburan tanpa henti,dan menybabkan kita sendiri leka dalam memupuk nilai nilai yang sepatutnya ada dalam diri masyarakat islam.
Kesedaran sebeginilah yang boleh mempengaruhi tajdid addin iaitu pembaharuan sikap kita dalam proses cuba melahirkan generasi rabbaniy yang sentiasa peka dengan ilmu yang bermanfaat dan tidak jumud terhadap hiburan semata mata.Sebenarnya membangunkan umat dan negara adalah perkara yang paling mudah untuk dilakukan tetapi jika dan hanya jika kita, generasi sekarang, sedar betapa perlunya kita dalam mencorak pemikiran generasi mendatang kearah menghasilkan saintis islam, dan tokoh sarjana islam yang boleh menandingi ilmuwan barat.
Dimana kurangnya kita sebenarnya?Kita diberi otak yang sama dan tubuh yang sama seperti orang kafir dan kita mendapat rahmat dan kasih sayang-Nya.Beza yang sebenarnya ialah bahu bahu yang ada tidak sanggup memikul beban dan cintakan keseronokkan.Mengikut kajian hanya 4% sahaja daripada otak yang digunakan oleh cerdik pandai dan ini bermaksud kita juga boleh berada ditahap yang sama.Persoalannya kenapa terpampang di dada tabloid orang bukan islam boleh bertemu dengan “rawatan air menggunakan bakteria jamin kualiti air” Kenapa tidak kita umat islam sendiri yang mengkaji?Marilah kita bersama memupuk kembali semangat seperti semangat Imam Hassan Al Banna dan tokoh sarjana islam yang lain dalam membangunkan sahsiah dan ilmu dalam diri kita supaya dapat membuka mata dunia barat yang kita bukanlah selemah yang disangka cuma kita masih belum menunjukkan siapa kita yang sebenar.
Kesimpulannya ingin saya ambil petikan kata kata dari uztaz Wan Akashah penceramah terkemuka,khas buat anak anak islam: “Wahai anak,kalau ingin menjadi batu jadilah batu permata yang memancarkan kilauannya di mata insan, jangan jadi seperti batu di jalanan dipijak dan disepak orang,wahai anak,kalau ingin menjadi kayu jadilah seperti kayu jati yang teguh,keras dan susah untuk dipatahkan serta sangat berguna kepada manusia,janganlah jadi seperti ranting kayu di tanah,terpijak dek orang,retak seribu tidak dipandang.”Buat remaja islam ayuh,kita sahut cabaran dunia hari ini,kita jadikan islam hadhari pemangkin integrasi nasional yang dapat membangunkan umat dan negara serta ayuh,kita keluar dari perang saraf yang sedia ada disekeliling kita.

Resah yang X pernah sudah


Ingatlah,
Hidup ini umpama bahtera dilautan
Cekal,tabah serta keimanan adalah
kemudinya yang paling kukuh
andainya kita gagah dan bijak mendayung
menempuhi samudera raya,kita akan pasti
sampai ke pulau bahagia….
USM,seindah namanya. Disinilah aku dan sahabat seperjuanganku mengejar dan mengutip mutiara mutiara yang meluncur laju daripada lisan orang yang berilmu. Disinilah juga aku ketemu dengan sesuatu yang sangat bermakna dalam hidup, pengalaman mencari, menambah pencarian, dan memberi apa yang termampu. Bumi permai yang dilimpahi barakah dan rahmat bagi yang sanggup mengutip cebisan ilmu yang melata. Begitulah hidup aku yang turut cuba mengutip apa saja yang bermanfaat untuk aku gunakan dalam hidup. Aku cuba menjadikan diri ini sebaik mungkin untuk menjadi contoh pada orang lain. Sehinggakan kekadang terlupa setiap apa yang kita perkatakan akan diuji balik pada diri sendiri.
“There are 3 kind of people.. the one who sat in the chair of life looking and doing nothing (and becoming nothing), the second person who changes with time and by all the factor of change, and the last person is the one who create the changes.” Pepatah inggeris ini tak akan aku lupakan kerana ianya membawa seribu makna dalam hidup. Seingat aku, yang menyampaikan pepatah ini padaku adalah seorang sahabat yang ku kenal seusia 6 tahun lagi.
“Hang jangan lupa asfa kata-kata ni..Aku tau hang suka dengan kerja-kerja umat ni yang hang cuba bagitau kat orang lain supaya jangan pisahkan agama dengan dunia dan kata-kata ni sesuai untuk hang. Aku akan sokong hang selagi aku hidup. Sepanjang hang ada kat USM tuh, gunala masa hang untuk mencetuskan benda yang baik.”
Kata-kata kawan baik yang selalu menyokong apa saja yang aku lakukan, masihku ingat.
“Baik tuan..hehe..baikla Zuhair. Aku takkan lupa ucapan hang untuk aku nih.”
Aku memulakan perjuanganku disini sejak semester pertama lagi, membicarakan kemelut masyarakat tanpa mengabaikan pelajaran. Sebagai seorang daie juga sebagai mahasiswi, kepenatan sentiasa menjengah, namun Zuhair tak pernah putus-putus memberi sokongan untukku meneruskan perjuangan. “Sesungguhnya apapun yang dijanjikan kepadamu pasti datang dan kamu tidak mampu menolaknya”. Inilah kata-kata hikmah yang Allah janjikan pada kita, meskipun kita berusaha untuk mengelak, dan bermulalah ujian demi ujian yang tidak aku sedari. Selesai semester pertama aku pulang ke rumah bercuti 3 bulan. Kesunyian memenuhi relung jiwa, kosong, sepi, bila mana sahabat tiada di sisi di tambah pula saat ulang tahun kelahiran makin menghampiri.
********
Ong..ong..!!gedekgedek..
Suara katak menjerit-jerit minta dilayan..
“Wei asfa,aku terlupala semalam besdey hang kan?” Zuhair rupanya. Lalu terus ku balas.
“Salam. Belajaq2la bagi salam Zuhair. Tau xpa..Apa punya kwn..blanja aku cepat kalau x aku report kat mak aku ,nnti hang xleh mai rumah aku dah.”
“Wokey..aku blanja hang sok malam no..lps isya’ kat kedai makan depan rumah hang k Asfa”
“Ok.Set” ****
“Oh tidak!. Apa yang sedang aku lakukan??! Walaupun depan rumah...Mm,takpala..dia kan kawan baik aku dari tadika, apa salahnya..” suara hatiku berdetik. Malam yang dijanjikan pun tiba, aku berceloteh panjang menceritakan kisah sepanjang satu semester pada Zuhair, bermula dengan cabaran dan dugaan untuk aku menjadi seorang siswi yang berkualiti. Zuhair tetap Zuhair, tak pernah berubah. Walaupun dia menyokong, dia tidak pernah berminat untuk terlibat dengan semua itu. Aku terleka kerana begitu banyak yang inginku ceritakan. Pada masa yang sama aku dapat merasakan ada satu kelainan pada wajah Zuhair, seperti ada sesuatu yang tersekat dikerongkongnya. Hampir jam 11 malam Zuhair menghantarku pulang dengan keretanya walaupun jarak kedai hanya 20 meter dari rumahku. Pada malam itu juga, sedang aku mengemas bahan bacaanku yang berselerak di atas katil, katakku memanggil lagi. “Ong..ong..gedekgedek!!” Terus aku meluru mendapatkan hensetku.
“Asfa,aku xleh bayang hidup aku kalau hang xdak.Spjg 1 sem aku kat sana aku asyik nk blk Penang,nk jumpa hang,sbb tu weekend ja aku balik n p umah hang.Aku nk bagitau sbnrnya,aku sayang sangat kat hang.Aku perlukan hang dlm idup aku.Aku nak hang jadi suri idup aku.Aku x perlukan org lain,tapi aku tau aku x layak untuk hang..”
“Oh, Tidak!!Kawan baik aku melamar aku!!”
Apa yang patut aku buat? Masih terlalu awal untukku menerima semua ni, tapi mungkin ini takdir untuk aku berkahwin seawal ini. Aku berdiam diri seminggu lamanya dari Zuhair dan aku berharap istikharahku membantu. Lalu, permintaan Zuhair ku terima dengan syarat, ada ikatan perkahwinan secepat mungkin. Tapi aku terlupa, pemikiran Zuhair berlainan dariku. Pemikiran seorang remaja yang masih inginkan keseronokan. Dia minta ditangguhkan perkahwinan sehingga tamat belajar. Aku berfikir dan berfikir, terlalu sukar untukku membuat keputusan. Lalu ku akur dengan suratan setelah mempertimbangkan keadaan kami yang masih setahun jagung untuk membina sebuah perkahwinan. Dia terus dengan caranya, datang kerumah dengan senyuman yang tak pernah lekang dari bibirnya.
*******
Teringat kata-kata Pak Mohd Natsir, Perdana Menteri Indonesia , “pemimpin itu tidak lahir dalam bilik-bilik kuliah namun lahir daripada kemelut permasalahan masyarakat.” Semester kedua mula menampakan wajah, dan langkah ini ku atur dengan semangat yang makin membara di tambah pula sokongan padu Zuhair yang tak pernah putus, bagai air mengalir. Meeting, usrah, discussion sudah menjadi agenda utama dalam jadual harianku. Kesibukan dan kepenatan menjadi teman setiap hari. Projek demi projek ku atur, dengan harapan usaha ini dapat mewujudkan pembaharuan dalam masyarakat yang semakin kecundang akhlaknya. Alhamdulillah, dengan kekuatan yang Allah berikan, aku teruskan perjuangan walaupun seringkali ku terjatuh, aku bangun semula, dan begitulah hari demi hari yang aku lalui. Kesibukanku ini menjauhkan jarak antaraku dan Zuhair, sehingga aku tiada masa melayan Zuhair yang sentiasa menanti kata-kata manis dariku. Yang pasti, tak mungkin ku ungkapkan kata-kata itu selagi tiada ikatan yang sah. Aku tak pernah menyangka apa yang aku lakukan begitu terkesan pada Zuhair. Sehingga tiba suatu ketika di semester akhirku, aku terima mesej ringkas dari Zuhair yang sungguh mencarik hati tatkala namanya sudah menginap begitu lama di ruang hati ini walaupun aku tidak pernah mempamerkannya.
“Asfa, Zuhair rasa kt mmg dtakdirkn utk mjadi kwn bkn utk mjadi suami isteri. Mulai hr ni Zuhair nk tamatkn hubgn kt. Zuhair dah xtahan, zuhair rsa diabaikan. Asfa hanya dgn kerja2 umat yang xkan pernah selesai, dan Asfa abaikan Zuhair yang sentiasa dblkg Asfa. Cukuplah setakatni. Semoga Asfa bahagia dalam hidup.”
Bagai dipanah petir..Jantung terhenti seketika. Adakah aku bermimpi? Kenapa ini terjadi? Bagaimana harusku khabarkan pada ayahbonda yang aku dan zuhair sudah tidak ada tali yang mengikat? ‘Aku putus tunang’. Bagaimana? Aku pohon penjelasan dari Zuhair, dan aku juga menjelaskan dari segi hukumya kenapa aku melayannya seperti tiada apa-apa antara kami. Tapi sia-sia, semuanya hancur dan aku terima yang Zuhair memang punya pemikiran yang berbeza denganku. Dia ingin seperti orang kebiasaan bercinta sebelum kahwin dan aku lain..sungguh lain!..Sungguh!!..Walaupun zuhair masih ingin bersahabat denganku, aku takkan terima. Aku rasa tertipu. Dimana prinsipnya yang dulu menyokong kerja-kerja umat yang aku lakukan dan kenapa itu dijadikan alasan. Lalu aku sampaikan ayat terakhir dalam ‘sms’ku untuk Zuhair.
“Zuhair..hidup ni mmg untuk Allah, bjalan utk Allah, tapi tiba2 tempang, bila fitrahnya seolah2 kaki kanan t’cabut, kerja2 untuk Allah tetap dibuat, tp dgn rasa lelah, hingga t’paksa diapit oleh org yg punya tugas yang sama beratnya, lalu aku ditinggalkan krn org lain terpaksa m’gejar tugas masing2 yg t’cicir dn aku terus semput. Namun aku sedar ssuatu, aku prlukn pemuda yang boleh m’goncang dunia dgn pemikirannya bkn pemuda yang hanya hidup utk kepentingan diri dan aku, blm mahu mati krn cinta manusia. Terima kasih krn mjadi sahabat dn teman selama 13 thn lamanya dan mjadi tunang aku selama 2 tahun. Cukuplah..tidak ada lagi istilah sahabat antara kita, krn bg aku sahabat adlh org yg mmikirkan kpentingan org lain bkn kepentingan diri sendiri. Jaga dirimu.Assalamualaikum.”
Dan aku teruskan sisa perjuangan yang belum selesai sebagai mahasiswa dan seorang muslim walaupun masih ada nanah kesan luka yang hampir tersembur.Aku pegang sehingga hari ini, kata-kata Syed Qutb, “Andai kita hidup hanya untuk kita,hidup ini amat singkat. Bermula dari lahirnya kita sehingga berakhirnya umur kita. Namun, andai kita hidup untuk orang lain dan berjuang, hidup ini amatlah panjang, bermula dari lahirnya manusia pertama sehingga luputnya manusia terakhir di bumi ini”. Hidup ini hanya pentas lakonan dan akanku cuba melakonkan watak dengan cahaya cinta untuk manusia lain kerana aku perlukan segala kunci untuk sampai ke syurga, dan aku inginkan kunci itu untuk membuka pintu syurga..Supaya aku puas..
‘Hai jiwa yang tenang Kembalilah kamu kepada tuhan mu
Dengan hati puas lagi diredhai Maka masuklah kedalam golongan hamba hambaku
Maka masuklah ke dalam syurgaKu.’Al-fajr:27-30



Nasnusaibah
nas@copywrite
beba_yaaz@yahoo.com
bersamadihati@blogspot.com

Monday, February 19, 2007

Riwayatku sebagai Air

Kerana aku seperti air
Aku boleh mencari jalan mudah untuk merupa diriku
Membentuk diri pada bejana yang telah sedia ada
Lalu sama seperti yang biasa
Tetapi kerana aku seperti air
Aku memilih untuk terus sebagai air
Mengalir tidak pernah berhentiMelimpah,
menyerap, menghakis, menembus
Memenuh setiap ruang yang kosong
Tanah tandus dan benih keringKucurahkan subur
agar muncul tunas
Yang pucuknya nanti mahkota rendang
Tempat berteduh di dataran gersang
Kerana aku seperti air
Aku boleh mencari alur pendek
untuk meringkaskan perjalananku
Mencari kolam kecil dan lopak yang telah sedia berlubang
Lalu bertakung tiada hasil menunggu kering masa
Tetapi kerana aku seperti air
Aku memilih untuk terus gagah mengalir
Dari pancaran anak batu di hulu belantara
Meliku, melekok, membelah dada baruh dan darat, selatan dan utaraLantas…
Si dahaga menghirup jernih teguk yang sejuk
Si lapar mengail isi subur khazanah dada yang kaya
Tebing menyambut perahu berlabuh
Menemukan rindu dengan yang ditunggu
Kerana aku seperti air
Aku boleh memilih untuk tiada tersirat di sebalik yang tersurat
Mengalir dangkal sejengkal dari pangkal
Lalu mudah ditafsir segera, sejurus sebelum kontang terserap ke udara
Tetapi kerana aku seperti air
Aku memilih untuk menjadi lautan seribu tanda tanya
Bagi pelayar di permukaan seluas pandangan mata
Ketemulah ia ribut taufan puting beliung yang menggila.
Namun yang bestari ingin mencari makna
Akan menyelami sepi gelita dan bebal sekaki dua
Hingga sampai ke dasar selepas jerih payah dan sabar jiwa
Lantas bertemu keindahan makna, jawapan seribu satu rahsia
Riwayat aku seperti air
Di hari subur berbakti pada manusia dada tanah watan
Di hari gersang mikraj ke langit atas perintah Tuhan
Basah kering air, hanya kitaran pusingan nadi
Bumi dan langit, air terus maujud kekal menabur berbakti.

“Dan Allah menjadikan setiap haiwan itu dari air, maka ada sebahagiannya yang berjalan di atas perutnya, dan ada sebahagian yang berjalan di atas dua kaki dan sebahagian yang lain di atas empat (kaki). Allah menjadikan apa sahaja yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah itu Maha Berkuasa di atas segala sesuatu” - An Nur : 45
saifulislam.com